LintasMedia,Cipatujah – BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III sudah melaksanakan pembangunan penggantian Jembatan Cipatujah yang berada di Kabupaten Tasikmalaya – Jawa Barat. Pembangunan penggantian jembatan Cipatujah merupakan penggantian jembatan lama yang terbawa arus sungai akibat bencana banjir bandang di Cipatujah, Kab. Tasikmalaya pada akhir November 2018 yang lalu. Jembatan tersebut merupakan jembatan penghubung Kabupaten Tasikmalaya – Kabupaten Garut di pantai selatan Jawa Barat yang berada di jalan nasional tepatnya di Desa Ciandum, Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Ambruknya jembatan tersebut diakibatkan oleh konstruksi jembatan yang tidak kuat menahan terjangan banjir bandang dari sungai Cipatujah yang meluap dengan membawa material tanah dan bebatuan hingga menutupi seluruh jembatan, akibatnya jalur tersebut tidak dapat dilalui kendaraaan dari arah Kabupaten Garut – Kabupaten Tasikmalaya ataupun sebaliknya. untuk penanganan sementara BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat memasang jembatan Bailey jembatan sementara diatas konstruksi jembatan lama. Jembatan pengganti Cipatujah sepanjang 136 Meter dengan lebar jembatan 7 meter dan memiliki jumlah bentang sebanyak 3 buah, tipe jembatan yang sedang dibangun dengan perpaduan girder dan rangka baja. Jembatan Cipatujah merupakan jembatan utama lintas selatan jalan Nasional Jawa Barat yang berada di bawah kewenangan BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat dan merupakan penghubung dua kabupaten dari Garut menuju Tasikmalaya hingga tembus ke objek wisata di kabupaten Pangandaran. Jembatan Cipatujah bukan saja jembatan lintas desa tetapi lintas provinsi bahkan nasiaonal , hampir beberapa waktu ini masyarakat setempat bahkan wisatawan domestik selalu bertanya tanya , Kapankah jembatan itu akan selesai dan bisa dilewati normal seperti biasa? Salah satu Kendalanya diantaranya adalah adanya salah satu rumah warga yang berada tepat di tengah-tengah pemisah jembatan. Permasalahan ini sudah sampai di meja hijau. Masyarakat hanya bisa berharap dan mendoakan semoga bisa ditemukan solusi dan adanya keikhlasan pemilik rumah untuk legowo dengan penawaran dari pihak pengembang demi kepentingan bersama. Menurut salah seorang warga yang juga penjaga portal jembatan mengatakan “Bukan hanya sekali dua kali sering terjadi kecelakaan mobil kecil ataupun besar yang sering terperosok karena kondisi jembatan yang sekarang,sehingga sering menimbulkan kemacetan yang sangat panjang di antara dua ujung jembatan, semoga permasalahan bisa segera terselesaikan sehingga pembangunan jembatan ini bisa segera terselesaikan dengan segera.” Ungkapnya ketika ditemui awak LintasMedia, Minggu 24/10/2021. RS/LintasMedia Supported By Mau punya Media Online sendiri? Tapi gak tau cara buatnya? Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , Jasa pembuatan website berita media online Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia. Info dan Konsultasi - Kontak Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif
- Warga pesisir pantai selatan Tasikmalaya maupun Garut Selatan kini tak bisa lagi saling terhubung dengan mudah. Pasalnya, arus sungai yang deras meruntuhkan Jembatan Pasanggrahan di Desa Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Hujan deras yang terjadi sejak Senin 5/11/2018 malam hingga Selasa 6/11/2018 menyebabkan banjir. Ditambah lagi, kondisi laut tengah pasang dan arus air di Sungai Pasanggrahan besar mengalir ke muara dan kembali lagi ke alam yang sedemikian rupa juga berakibat air meluap dan membanjiri permukiman warga. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD, sekira 50 rumah kebanjiran di Kampung Jajawan, Cipatujah. Secara geografis, Jawa Barat memang merupakan provinsi yang paling rawan bencana hidrologis. Jumat 9/11/2018 melansir, potensi bencana hidrologis di Jawa Barat mencapai 60 persen karena faktor alam. Oleh karenanya, warga Jawa Barat diimbau untuk selalu waspada terhadap bencana longsor dan banjir. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga meminta agar aparat kewilayahan segera menyiapkan rencana tanggap bencana. Gerak cepat Kementerian PUPR Tak tinggal diam, pemerintah pusat bergerak cepat turun tangan untuk menangani kerusakan Jembatan Cipatujah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR pun segera merancang pembangunan jembatan sementara untuk menggantikan jembatan yang rusak. Direktur Preservasi Jalan Atyanto busono ikut turun langsung ke lokasi bencana demi bisa mempercepat perbaikan jembatan. “Kejadian menjelang subuh hari ini, memang kondisinya hujan deras semalaman sehingga banjir dan sungainya meluap. Memang secara lokasi, jembatan ini jaraknya sangat dekat dengan muara laut,” kata Kepala Satuan Kerja Satker Pelaksanaan Jalan Nasional PJN Wilayah III Jawa Barat, Direktorat Jenderal Bina Marga Andri Irfan, Selasa 6/11/2018 tiga bentang jembatan sepanjang 127 meter itu, bentang tengah mengalami kerusakan akibat arus yang deras. Oleh karenanya, Ditjen Bina Marga mengirimkan rangka jembatan bailey dari workshop milik Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJN VI di Cikampek, Jawa Barat. Rangka jembatan bailey yang dikirimkan ke lokasi Jembatan Cipatujah panjangnya berkisar antara 70 hingga 80 meter. Irfan memprediksi, perbaikan jembatan yang menghubungkan Pamengpek, Kabupaten Garut dengan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya membutuhkan waktu 2 hingga 3 hari. Dok. Humas Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Material yang akan digunakan untuk membangun jembatan bailey sebagai pengganti sementara Jembatan Cipatujah yang roboh akibat diterjang arus deras pada Selasa 6/11/2018 lalu. Berdasarkan laporan KompasTV pada Minggu 11/11/2018, proses pemasangan jembatan darurat di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat masih terkendala karena intensitas hujan yang tinggi. Akibatnya, arus deras masih terjadi di Sungai Ciandum. Di samping itu, tim pembangunan jembatan juga masih menunggu crane yang belum tiba di lokasi. Sementara itu, seluruh materi untuk pembangunan jembatan bailey sudah siap. Jembatan Cipatujah sendiri terletak di ruas jalan Cikaengan-Cipatujah, sekira 201 kilometer dari Bandung. Jembatan beton tersebut dibangun pada 2006. Awalnya, ia melanjutkan, jembatan itu merupakan milik pemerintah provinsi Jawa Barat yang kemudian diserahkan kepada pemerintah pusat. Selain membangun jembatan bailey, kata Irfan, ada kemungkinan jembatan akan ditangani secara permanen di kemudian hari karena kondisi kerusakan tersebut. Apalagi, jembatan itu merupakan satu-satunya akses jalan dengan jarak tempuh terdekat bagi masyarakat di dua kabupaten. Akibat Jembatan Cipatujah putus, masyarakat yang menggunakan kendaraan mesti memutar sejauh 125 kilometer dengan waktu tempuh sekira 4 jam 40 menit. Maka dari itu, tak ada alasan lagi bagi pemerintah, khususnya Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR untuk segera merampungkan pembangunan jembatan bailey.
BISADILEWATI - Kendaraan melintasi jembatan Ciledug Indah, Kota Tangerang, yang sudah selesai dibanghun, Senin (11/1). Dengan adanya jembatan baru.Publié le 24 décembre 2020 à 1721, modifié le 24 décembre 2020 à 1721 Par David-Alexandre Vincent Les deux ponts ferroviaires construits pour remplacer les anciens à Cascapédia-Saint-Jules ont été mis en service, hier. Les trains de marchandises pourront de nouveau circuler entre Matapédia et Caplan. Les deux nouveaux ponts étaient déjà en construction depuis 2019 et devaient être mis en service au cours de l’année 2021. En raison d’importants bris dus aux inondations au début décembre, les travaux ont été accélérés. Les deux nouvelles structures ferroviaires à Cascapédia-Saint-Jules font partie du projet de réhabilitation du chemin de fer de la Gaspésie. Un projet de 235 millions de dollars. Recommandé pour vous ydyira. 73 145 326 275 47 65 161 139 202