1 Membuka diri terhadap turis. Foto ilustrasi turis Bali. (IDN Times/Rehuel Willy Aditama) Banyak orang mengira kehidupan masyarakat adat sangat tertutup dari dunia luar. Mina menjelaskan, saat ini hanya sebagian kecil yang mengisolasi diri seperti itu. Misalnya, masyarakat Baduy Dalam dan Orang Rimba. Kini, sebagian besar masyarakat adat Kampung Suku Baduy Banten Hidup Menyatu Dengan Alam Wisata Kampung Suku Baduy Banten. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam dan budaya. Berbagai macam suku dan budaya serta dengan kekayaan alamnya hidup berdampingan di Indonesia. Tak jarang kekayaan budaya dan alam di suatu daerah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk mengunjunginya. Provinsi Banten terkenal dengan banyaknya objek wisata. Mulai dari wisata alam hingga wisata religi ada di provinsi ini. Berbicara tentang kekayaan budaya, provinsi ini pun tidak kalah kekayaan budayanya. Mungkin anda sering mendengar suku Baduy. Sebuah suku yang hidup di pedalaman Banten. Suku Baduy merupakan suku yang hidup secara terisolir dari dunia luar. Mereka hidup secara sederhana dan menyatu dengan alam. Alam yang masih alami dan budaya yang ditawarkan oleh kampung suku Baduy menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi daerah ini. Kampung Wisata Suku Baduy terletak di Desa Cibeo Kabupaten Lebak. Sekitar 40 Km dari Rangkasbitung. Asal-usul kata suku ini, yaitu Baduy, sebenarnya berasal dari kata Badawi atau Bedoin yang diberikan oleh seorang peneliti Belanda. Namun, karena aksen warga setempat, kata tersebut pada akhirnya bergeser menjadi kata Baduy. Untuk mencapai ke Kampung Baduy yang terletak sekitar 40 km dari Rangkas Bitung, Banten, kalian dianjurkan untuk menaiki bus atau kereta api saja dan berhenti di Kabupaten Rangkas Bitung. Dari sana, kalian bisa melanjutkan perjalanan menuju Ciboleger, yang merupakan pintu masuk untuk menuju Kampung Baduy. Dengan total penduduk 5000-8000 orang, suku Baduy ini masih terisolasi dari dunia luar. Mereka masih memegang teguh adat istiadat dan aturan dari nenek moyang. Suku ini di bagi menjadi dua, yaitu suku Baduy dalam dan suku Baduy luar. Secara penampilan, suku Baduy dalam memakai baju dan ikat kepala serba putih. Sedangkan suku Baduy luar memakai pakaian hitam dan ikat kepala berwarna biru. Secara budaya, suku Baduy dalam lebih teguh memegang adat istiadat suku mereka, sedangkan suku Baduy luar sudah mulai terpengaruh dengan budaya dari luar. Persamaan dari keduanya, mereka pantang untuk menggunakan alas kaki, teknologi modern dan transportasi modern. Luas yang mencapai kurang lebih 5000 hektar, wilayah suku baduy ini memiilki 56 kampung dan terbagi menjadi 2 bagian besar, yaitu Baduy dalam yang terdiri dari 3 kampung dan Baduy luar yang terdiri dari 53 kampung. Pada wilayah Baduy dalam, kalian sudah tidak lagi diperbolehkan untuk mengambil foto. Di sini sangat dianjurkan untuk menggunakan jasa pemandu wisata. Karena pada perkampungan Baduy terdapat adat istiadat dan pantangan yang harus dipatuhi oleh semua yang berada di dalamnya termasuk pengunjung. Perjalanan akan dimulai dengan melihat rumah-rumah dari suku Baduy bagian luar yang masih terbuat dari jerami, bila beruntung anda dapat berfoto bersama mereka. Lanjut berjalan lagi anda akan menemui jalur yang sedikit berbatu dan naik turun. Anda juga akan melewati banyak sungai kecil dan lumbung milik suku Baduy. Rumah rumah di perkampungan Baduy masih terbuat dari bambu dan ijuk serta semuanya menghadap ke arah yang sama. Sebelum masuk ke perkampungan Baduy Dalam anda akan melewati sebuah jembatan kayu yang tidak terlalu lebar. Jembatan bambu inilah yang memisahkan antara baduy luar dan baduy dalam. Wilayah Kampung Baduy dalam terasa lebih sepi dan banyak jalan setapak yang naik turun. Di wilayah ini kalian akan disuguhkan pemandangan indah dari perbukitan yang masih hijau terjaga. Suku Baduy memang terkenal sangat dekat dengan alam, mereka selalu menjaga alam yang mereka tempati. Tak heran kampung yang ada di sini masih terawat dan bersih. Pada akhir perjalanan, kalian dapat menginap di salah satu rumah suku Baduy ini. Di sinilah saat yang biasanya paling ditunggu-tunggu. Tanpa listrik, tanpa gadget, dan tanpa kamar mandi tentunya menjadi tantangan seru bagi setiap wisatawan. Kalian harus menuju ke sungai terlebih dahulu untuk mandi atau buang air. Disini anda tidak diperkenankan untuk menggunakan teknologi modern juga tidak boleh menggunakan bahan-bahan kimia untuk membersihkan diri. Anda akan benar-benar hidup menyatu dengan alam. Wisata ke Kampung Suku Baduy ini sangat cocok untuk anda yang menginginkan wisata alam dan budaya suku pedalaman namun mengeluarkan biaya yang murah dan jarak yang relatif dekat. Sudah dibaca 26472 kali Komentar Anda tidak diijinkan memberikan komentar. Silahkan login. LEBAK INFOTERBIT.COM - Kapolda Banten IJP Dr Rudy Heriyanto Adi Nugroho bersama Danrem 064/MY Brigjen TNI Yunanto, Ketua Pengadilan Tinggi Banten Chris Mardiyanto dan Kabinda Banten Brigjen TNI Cahyono Cahya Angkasa mengunjungi Kampung Cikeusik Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (9/10/2021).
LEBAK- Suku Baduy merupakan sebuh suku yang ada di Banten, tepatnya berada di wilayah Kabupaten Lebak. Suku ini cukup unik karena warganya begitu menjaga kelestarian alam. Saat ini Suku Adat Baduy menjadi destinasi wisata di Provinsi Banten. Untuk mengenal Suku Baduy, berikut fakta-faktanya seperti dilansir detik.com. 1. Tak Pernah Dijajah Suku Baduy menciptakan cerita
\n\n \nsikap menghargai adat istiadat kampung baduy banten
ADATISTIADAT PROVINSI BANTEN Provinsi Banten adalah salah satu Provinsi termuda di Indonesia dengan pusat pemerintaah di Kota Serang, Provinsi banten berdiri pada tahun 2000 dengan keputusan undang undang Nomor 23 Tahun 2000. Provinsi ini dijuluki sebagai Serambi Madinah yang juga memiliki berbagai kesenian dan budaya seperti diri Pencak silat
KYYCPB. 182 11 312 339 465 8 414 141 296

sikap menghargai adat istiadat kampung baduy banten